Nah Sobat bloger kemaren saya sudah posting juga mengenai Apa Itu Komunikasi. Baik dari pengertian menurut Istilah maupun menurut para ahli. Tapi setelah saya cari di Google masih banyak pengertian yang berbeda beda. Post yang Ini saya Copas dari Blog tetangga. Mohon Izin nya ea. Langsung aja baca...
A.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi
adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang ke orang lain . perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari
sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan , tetapi juga ekpresi wajah ,
intonasi , tidak putus vokal dan sebagainya .
Komunikasi
sebagai suatu proses dengan mana orang-orang bermaksud memberikan
pengertian-pengertian melalui pengiringan bermaksud secara simbolis , dapat
menghubungkan para anggota berbagai satuan orgainisasi yang berbeda dan bidang
yang berbeda pula , sehingga sering disebut rantai pertukaran informasi .
B. Pengertian Komunikasi Interpersonal (antar pribadi)
Komunikasi antar pribadi
adalah komunikasi
yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik
secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).
Komunikasi Interpersonal adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal.
Saling berbagi informasi dan perasaan antara
individu dengan individu atau antar individu di dalam kelompok kecil (Febrina, 2008).
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal
adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan
oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan
dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).
Komunikasi interpersonal adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau
nonverbal. Komunikasi
interpersonal ini adalah komunikasi
yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)
Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi
interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan
komunikan, komunikasi
jenis ini dianggap paling efektif
dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya
yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator
mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi
dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif
atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada
komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).
Komunikasi Interpersonal
Antara Dua Orang adalah komunikasi
dari seseorang ke orang lain, dua arah interaksi verbal dan nonverbal yang
menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan.
Komunikasi Interpersonal
Antara Tiga Orang/ lebih, menyangkut komunikasi
dari orang ke beberapa oarng lain (kelompok kecil). Masing-masing
anggota menyadari keberadaan anggota lain, memiliki minat yang sama dan/atau
bekerja untuk suatu tujuan.
C. Pendekatan KAP (Komunikasi Antar Pribadi)
Pendekatan antar pribadi dibagi menjadi tiga hal :
Komponen-Komponen Utama
Komponen-Komponen Utama
Bittner (1985:10)
menerangkan KAP berlangsung, bila pengirim menyampaikan informasi berupa kata-kata kepada penerima dengan
menggunakan medium suara manusia (human voice).
menggunakan medium suara manusia (human voice).
Menurut Barnlund (dikutip
dalam Alo Liliweri: 1991), ciri-ciri mengenali KAP sebagai berikut:
- Bersifat spontan.
- Tidak berstruktur.
- Kebetulan.
- Tidak mengejar tujuan yang direncanakan.
- Identitas keanggotaan tidak jelas.
- Terjadi sambil lalu.
2.
Hubungan Diadik
Hubungan diadik mengartikan KAP sebagai komunikasi
yang berlangsung antara dua orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas.
Untuk memahami perilaku seseorang, harus
mengikutsertakan paling tidak dua orang peserta dalam situasi bersama (Laing,
Phillipson, dan Lee (1991:117).
Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan
KAP sebagai komunikasi
antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat komunikasi
ini adalah:
- Spontan dan informal.
- Saling menerima feedback secara maksimal.
- Partisipan berperan fleksibel.
Trenholm dan Jensen (1995:227-228) mengatakan
tipikal pola interaksi dalam keluarga menunjukkan jaringan komunikasi.
3.
Pengembangan
KAP dapat dilihat dari dua
sisi sebagai perkembangan
dari komunikasi
impersonal dan komunikasi
pribadi atau intim. Oleh karena itu, derajat KAP berpengaruh terhadap keluasan
dan kedalaman informasi sehingga merubah sikap.
Pendapat Berald Miller dan
M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental
tentang semakin banyak komunikator
mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter antar pribadi yang
terbawa dalam komunikasi
tersebut.
Edna Rogers (2002: 1),
mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses KAP mengasumsikan bahwa
KAP membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi.
D.
Ciri-ciri KAP menurut
Rogers adalah:
·
Arus pesan dua arah.
·
Konteks komunikasi
dua arah.
·
Tingkat umpan balik
tinggi.
·
Kemampuan mengatasi
selektivitas tinggi.
·
Kecepatan jangkauan
terhadap khalayak relatif lambat.
·
Efek yang terjadi perubahan sikap.
E. Tujuan Komunikasi Interpersonal
Tujuan komunikasi
interpersonal menurut Muhammad (2004,
p. 165-168 ) :
a.
Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
b. Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari
atau didalami melalui interaksi interpersonal.
c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak
menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.
e. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
f. Untuk Membantu Pengarahan
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.
F. Proses
komunikasi
1.
Sumber mempunyai
gagasan pemikiran , atau kesan .
Sumber ( source ) . sumber atau pengirim
berita memainkan langkah pertama dalam proses komunikasi . Sumber mengendalikan
macam berita yang dikirim , susunan yang digunakan , dan sering saluran melalui
mana berita dikirim .
2.
Pengubahan berita
kedalam sandi / kode (encoding)
Langkah kedua ini , encoding the massege mengubah
berita kedalam berbagai bentuk simbol-simbol verbal atau nonverbal yang mampu
memindahkan pengertian , seperti kata-kata pencakapan atau atau tulisan , angka
, gerakan , ataupun kegiatan .
3.
Pengiriman berita
Langkah ketiga mencerminkan pilihan
komunikator terhadap media atau “saluran distribusikan “. Komunikasi lisan
mungkin disampaikan melalui berbagai
saluran – telephone , mesin pendikte , orang atau videotape . hal mungikn dilakukan secara pribadi atau
dlam pertemuan kelompok dengan banyak orang .
Manfaat
komunikasi lisan , orang per orang , adlah kesempatan untuk berinteraksi antara
sumber dan penerima , memungkinkan komunikasi nonverbal, di sampaikan berita
secara cepat , dan memungkinkan umpan balik diperoleh segera.
4.
Penerimaan berita
Langkah keempat
adalah penerimaan berita oleh pihak penerima . pada dasarnya orang-orang
menerima berita melalui kelima pancaindera mereka – penglihatan , pendengaran ,
pengecap , perabaan , dan penciuman . Pengiriman berita belum lengkap atau
tidak terjadi bila suatu pihak belum menerima berita .
5.
Pengartian atau
penterjemahan kembali berita (decoding)
Hal ini
menyangkut pengertian simbol-simbol oleh penerima . proses ini dipengaruhi oleh
latar belakang , kebudayaan , lingkungan , pendidikan , praduga , dan gangguan
di sekitarnya . selalu ada kemungkinan bahwa berita dari sumber , ketika
diartikan oleh penerima , akan menghasilkan pengertiaan yang jauh berbeda
dengan yang dimaksud oleh pengirim . jadi , penerima mempunyai tanggung jawab
besar efektifitas komunikasi , dalam hal komunikasi dua arah . manajer dan
bawahan dapat berperan baik sebagai sumber maupun penerima dalam suatu
interaksi dapat dilakukan ruang lingkup , tingkat kepentingan dan periode waktu
yang berbeda –beda .
6.
Umpan balik (feedback)
Setelah berita
diterima dan diterjemahakan penerima mungkin menyampaikan berita balasan yang
ditunjukan kepada pengirim mula-mula atau oarang lain . jadi, komunokasi dalah
proses yang berkesinambung dan tak pernah berakhir . seseorang berkomunikasi ,
penerima menanggapinya melalui komunokasi selanjutnya dengan pengirim atau
orang lain , dan seterusnya . Feedback yang diperoleh
dalam KAP berupa feedback positif, negatif dan netral. Prinsip mendasar dalam komunikasi manusia berupa penerusan gagasan.
G. Ciri efektifitas KAP sebagai
berikut:
·
Keterbukaan (openess).
Kualitas
keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal.
Pertama,
komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang
diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera
membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya
tidak membantu komunikasi.
Sebaliknya,
harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya
disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut.
Aspek
keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi
secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan
tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita
ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita
berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak
acuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan.
Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain.
Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain.
Aspek
ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974).
Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang
anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara
terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang
menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal).
·
Empati (empathy).
Henry Backrack (1976)
mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang
sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang
lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah
merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah
merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama
dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama.
Orang yang empatik mampu memahami motivasi
dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan
mereka untuk masa mendatang.
Kita dapat
mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara
nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1)
keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang
sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh
perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang
sepantasnya.
·
Dukungan (supportiveness).
Hubungan interpersonal yang
efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu
konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang
terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung.
Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan
evaluatif, (2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, bukan sangat
yakin.
·
Rasa positif (positiveness).
Kita mengkomunikasikan
sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1)
menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi
teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari
komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika
seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri.
Kedua, perasaan positif
untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang
efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang
yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap
situasi atau suasana interaksi.
·
Kesetaraan (equality).
Dalam
setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih
pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang
lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas
dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila
suasananya setara.
Artinya,
harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan
berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk
disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan,
ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.
ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.
H. Klasifikasi Komunikasi Interpersonal
·
Interaksi intim
termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan orang-orang yang
sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
·
Percakapan sosial
adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi
tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi.
Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian,
minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya.
·
Interogasi atau
pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang
meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang
karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan
menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
·
Wawancara adalah
salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat dalam
percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai
bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.
Menurut Muhammad (159-160)
I. Hambatan Komunikasi (Noise)
·
Physical
noise: Gangguan secara fisik
(suara gaduh, ruangan yang panas, microphone rusak)
·
Psychological
noise: Gangguan psikologis. ketidakmampuan
untuk memusatkan perhatian ketika menyampaikan atau menerima pesan. (mental)
·
Semantic
noise: perbedaan makna terhadap
lambang-lambang tertentu dan ketika makna tersebut tidak dapat dipahami
bersama.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/komunikasi-interpersonal-definisi.html
http://www.lusa.web.id/komunikasi-antar-pribadi-interpersonal-communication/
Febrina. 2008. Pengertian
KIP/K (Komunikasi
Inter Personal/ Konseling).
diposting tanggal 8 Februari: 19.41 WIB.
Prakosa, A. 2007. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi. diposting Jumat, 7 Desember: 20.06 WIB.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo.
sutry95.blogspot.com
Prakosa, A. 2007. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi. diposting Jumat, 7 Desember: 20.06 WIB.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo.
sutry95.blogspot.com
Sumber : http://dittaundip.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar